Aturan penulisan komposisi mengikat di seluruh dunia. Diurutkan dari bahan terbanyak sampai bahan paling sedikit.
Sebenarnya tidak ada yang namanya barang murah berkualitas. Kalau mau yang barang berkualitas, belilah yang harganya agak mahal. Kalau mau yang kurang berkualitas, cari yang lebih murah. Apalagi makanan. Bahan bakunya memang naik banyak setelah pandemi Covid-19 ini. Harga tepung terigu akhir 2022 ini sudah mencapai Ro 12.750/kg dari Rp 10.550/kg (tahun 2020).
Sedangkan harga keju Kraft Cheddar 200gr naik dari Rp 21.500 menjadi Rp 22.100 — dari berat dari 200gr turun menjadi 160gr.
Pada waktu pandemi, dimana semua orang dilock-down. Akibatnya adalah produksi menurun. Tetapi pada waktu itu, permintaan barang memang menurun, jadi jumlah produksi barang masih bisa mengimbangi jumlah permintaan barang. Selain karena ada stok barang di gudang yang belum habis.
Masalahnya, pandemi ini berjalan selama 2 tahun. Mesin produksi juga berhenti selama itu, para pekerja juga dikurangi untuk menyesuaikan tingkat produksi dan permintaan. Para pekerja ini akhirnya berganti pekerjaan atau membuka usaha sendiri di rumah atau di kampung halamannya. Semua berusaha mempertahankan hidup. Pabrik merumahkan separuh pegawainya, menghasilkan kurang dari separuh kapasitas produksinya juga.
Tetapi ekonomi tidak selamanya akan menurun atau naik. Selalu ada koreksi. Yang naik akan turun dan yang turun akan naik pada waktunya. Pada kondisi perekonomian yang normal atau stabil, kenaikan dan penurunan ini bisa diprediksi. Pada kondisi tidak normal, ekonomi tidak bisa diprediksi sehingga belanja modal dan investasi ditunda.
Itulah yang terjadi sekarang ini, permintaan barang naik sementara produksi tidak ikut naik. Perusahaan kesulitan untuk mencari tenaga kerja berpengalaman. Karena kecenderungannya selama pandemi adalah memecat karyawan lama bergaji tinggi dan mempertahankan karyawan baru yang lebih murah dan tidak terikat. Kondisi ini terjadi di hulu sampai ke hilir sehingga terjadilah yang namanya kelangkaan bahan baku.
Tingginya permintaan, rendahnya penawaran mengakibatkan kenaikan harga. Sementara produksi bahan baku tidak bisa instan. Hitungannya bulan hingga tahun. Sapi tidak besar dalam waktu semalam sehingga bisa diperas susunya. Butuh waktu dua tahun lebih ! Kelapa sawit tidak berbuah dalam sebulan !
Kabar buruknya… harga bahan makanan yang sudah naik… tidak pernah turun lagi !
Mahal…tidak terjangkau…gitu ae sungkan untuk nulis mbak !!
Betul, mari kita lihat harga keju yang ada di toko kami per Oktober 2022 :
1 Keju Kraft bisa digantikan dengan 2 keju Wincheez atau 2 Prochiz. Bagi sebagian besar orang, Keju Kraft ini tidak terjangkau. Pertanyaannya, ganti yang merk apa ? Terus apa bedanya merk Prochiz dengan WinCheez ? Enak mana ?
Beberapa orang memiliki kriteria keju yang enak itu asin, empuk dan tidak gosong. Intinya pada rasa, tekstur dan aroma. Tapi sebenarnya ada kriteria yang lebih obyektif. Kriteria ini sudah diatur secara hukum di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Yaitu aturan penulisan komposisi produk.
Produk dengan kandungan terbanyak ditulis di bagian awal. Dilanjutkan dengan kandungan yang paling sedikit.
Misalnya gula halus. Komposisi utamanya gula dan tepung, ada tiga kemungkinan :
Dari ketiga komposisi itu, merk mana yang paling manis ? Nomer 3 atau merk C. Tetapi teksturnya atos ! Sementara merk A (nomer 1) cukup manis dan teksturnya tidak menggumpal. Merk B ini yang paling tidak manis dan teksturnya sama dengan merek A. Harganya paling mahal merk A, diikuti merk B dan paling murah merk C.
Setiap produk pasti ada konsumennya dan juga ada tujuannya. Kalau mau barang yang enak, belilah yang mahal, kalau mau yang standar, belilah merk B. Nah, di sinilah tujuan tulisan ini. Cara memilih barang murah tapi berkualitas. Atau merk A dan merk B. Biasanya selisihnya sedikit. Tidak selalu merk A lebih mahal daripada merk B. Dan tidak selalu merk B rasanya tidak enak daripada merk A. Karena setiap bahan baku ada kualitasnya. Ada KW1, KW2, KW3 dan KW lainnya. Atau pabrik-nya lagi promosi sehingga harga merk C lebih murah daripada merk A.
Mari kita lihat komposisi beberapa merk Keju ini :
Harga Kraft Cheddar 2kg = Rp 204.500
Harga Kraft Martabak 2kg = Rp 154.000
Harga Reguler 2kg = Rp 93.500
Harga Gold 2Kg = Rp 94.500
Kalau disuruh milih salah satu, saya pilih keju WinCheez Reguler. Kenapa ? Karena dari komposisinya, keju cheddar berada di urutan pertama. Sementara di Gold, keju urutan kedua. Artinya kandungan keju lebih banyak di WinCheez Reguler daripada di WinCheez Gold.
Terus, pilih Kraft Martabak atau WinCheez Reguler Pak ? Jelas pilih WinCheez. Kandungan keju di KRAFT Martabak berada di urutan nomer 3. Kenapa orang pilih KRAFT martabak daripada WinCheez ? Karena kekuatan merk. Lebih terkenal kesannya lebih baik. Alasan kedua karena merk KRAFT punya nilai jual. Terang bulan pake keju Kraft jelas bisa dijual lebih mahal daripada Terangbulan pakai keju WinCheez. Alasan terakhir karena orang tidak tahu informasi komposisi ini. Jadi berbahagialah anda yang sudah membaca tulisan ini karena tahu cara memilih keju murah tapi rasanya enak.
Bahkan bukan hanya itu saja. Aturan komposisi ini bisa kita terapkan pada semua kategori produk. Sekarang kita tahu rasa dan kualitasnya dengan melihat informasi produknya. Selamat !
